30 Pantun Pendidikan Bersajak a-b-a-b 4 Bait


Pantun pendidikan adalah pantun yang isinya berkenaan dengan nilai-nilai pendidikan. Kami pernah menuliskan kumpulan pantun pendidikan terbaru.

Pendidikan sangat penting artinya bagi pembangunan bangsa.

Bila suatu bangsa ingin maju, maka yang pertama kali diperhatikan adalah pendidikannya.

Mengapa harus memperhatikan pendidikan?

Karena yang membuat suatu bangsa menjadi maju adalah manusianya atau orang-orangnya.

Jika manusianya maju, berpendidikan, mempunyai ilmu pengetahuan, akhlaknya mulia, maka dengan sendirinya kemajuan itu pasti menjadi kenyataan.

Begitu juga untuk perkembangan individu.

Jika seseorang ingin sukses dalam hidup ini, ia perlu menempa dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian.

Agar berhasil dalam pendidikan diperlukan banyak hal, misalnya:


  1. tekad yang kuat
  2. semangat yang membara
  3. ketekunan
  4. sifat pantang menyerah
  5. menuruti nasehat guru
  6. niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu.

Semua itu diperlukan agar kita dapat meraih apa yang dicita-citakan.

Berkaitan dengan pendidikan, kali ini kami buatkan pantun dengan tema pendidikan.

Semoga saja bisa dijadikan sebagai bahan ajar maupun bahan belajar baik untuk para guru maupun siswa.

Jika pada artikel pantun pendidikan sebelumnya berteman pantun pendidikan sekolah, sekarang pantun yang dibuat merupakan pantun bersajak a-b-a-b.


Pantun Pendidikan Bersajak ABAB


Yang dimaksud dengan pantun pendidikan bersajak abab adalah pantun bertemakan pendidikan dengan bunyi akhir berpola a-b-a-b.

Baris pertama bersajak a
Baris kedua bersajak b

Baris ketiga bersajak a
Baris keempat bersajak b

Maksudnya adalah bunyi akhir baris pertama dan ketiga sama.

Begitu juga bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.

Contoh pantun bersajak a-b-a-b

Orang buta jalan dituntun [1]
Yang menuntun si kabayan [2]
Mari kita bermain pantun [3]
Melepas lelah seharian [4]

Perhatikan rima atau persamaan bunyi di baris akhir.

baris pertama "dituntun" sajaknya sama dengan baris ketiga "pantun"

baris kedua "kabayan" sajaknya sama dengan baris keempat "seharian".

Jika sudah paham, mari kita pelajari pantun bersajak a-b-a-b di bawah ini.

Rajin Belajar


[1]

Minum kopi duduk di kedai
Melihat gangsing berputar-putar
Belajar pangkal pandai
Rajin belajar otakpun pintar


[2]

Sore-sore mancing ikan
Duduk lamapun tiada jemu
Belajar itu mengasyikan
Kita pandai banyak ilmu


[3]

Siapa yang mencari jodoh
Cari jodoh di Makasar
Jika tidak ingin bodoh
Banyak-banyaklah kamu belajar


[4]

Pohon jati berjajar-jajar
Tempat makan tempe penyet
Kalau kamu malas belajar
Otaknya bodoh mirip monyet


Itulah 4 pantun pendidikan bersajak abab sebanyak 4 bait.

Pantun tersebut berisi ajakan dan nasehat agar anak-anak memahami tentang pentingnya belajar.

Dengan belajar kita bisa menjadi pintar.

Sebodoh apapun, jika tekun dalam menggali ilmu maka lama-lama kitapun bisa menjadi lebih pandai.

Banyak orang berhasil bukan karena kepandaiannya, tetapi sifat tekunnya. Maka dari itu, dalam belajarpun harus ditanamkan sifat tekun.

Sehingga anak-anak atau murid-murid terbiasa mengerjakan sesuatu dengan tekun, teliti, dan tuntas.

Tentunya sifat tersebut sangat dibutuhkan nanti ketika mereka mulai dewasa atau memasuki dunia kerja.


Pantun Luruskan Niat Belajar


Hal terpenting dalam melakukan sesuatu adalah niat yang ikhlas.

Apalagi dalam belajar.

Belajar merupakan amal shaleh yang besar pahalanya. Jika diawali dengan niat yang ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah, itulah amal shaleh yang sebenarnya.

Namun bila niatnya hanya untuk mendapatkan kekayaan duniawi, maka sama sekali tidak ada pahala atasnya.

Oleh karena itu kumpulan contoh pantun pendidikan bersajak abab di bawah ini berisi nasehat agar meluruskan niat dalam belajar.


[1]

Terbakar api besi meleleh
Apalagi yang dibakar senar
Belajar adalah amal shaleh
Awali dengan niat yang benar


[2]

Burung terbang tak terkejar
Cerita si kancil sudah tamat
Karena Allah niatmu belajar
Semoga engkau mendapat rahmat


[3]

Pergi ke pasar beli celana
Tiba-tiba dapat surat
Jika niat sudah sempurna
Balasannya di dunia dan akhirat


[4]

Sangat indah bunga petunia
Lebih indah bunga ilalang
Jangan tergoda manisnya dunia
Ke akhirat jua kita berpulang


Jika pantun pendidikan bersajak abab ini dirasa masih kurang, silakan lihat artikel pantun pendidikan sekolah. Di sana juga ada pantun pendidikan bersajak abab.


Nasehat Untuk Pelajar

Pantun-pantun dahulu banyak sekali berisi pesan-pesan mulia. Karena sebenarnya fungsi pantun adalah sebagai penuntun.

Biasanya pantun lama berisikan nasehat, baik nasehat kepada anak-anak, pengantin, orang tua, maupun nasehat-nasehat agama untuk semua manusia.

Oleh karena itu, tak ada salahnya jika kita membuat pantun yang berupa nasehat, namun temanya pendidikan.


Nasehat Kepada Orang Tua Untuk Mendidik 

Berikut ini merupakan pantun dengan tema pendidikan dan sajaknya masih abab, bukan sajak aaaa.


[1]

Kerja sehari terasa penat
Istirahat sebentar aduh enaknya
Anak itu adalah amanat
Jagalah mereka sebaik-baiknya


[2]

Masak nasi hingga tanak
Jangan lupa lauk pauknya
Didiklah akhlak anak
Agar mereka hidup mulia


[3]

Kain perca dari katun
Baru dibeli dari pasar
Ajarilah mereka sopan santun
Jangan suka berlaku kasar


[4]

Burung elang terbang ke awan
Kancil di bawah sedang mengukir
Ajarkan juga sifat dermawan
Jangan pelit jangan kikir



Itulah beberapa contoh pantun agar orang tua mau mendidik anaknya.

Mendidik anak di waktu kecil sangat mudah.

Hasil dari didikan itu akan dirasakan pula oleh orang tua.

Mereka orang tua akan senang mendapatkan anak yang saleh dan salehah. Namun kesolehan tersebut tidak bisa terjadi dengan sendirinya.

Ayah dan ibu harus mau mendidik.

Mereka harus mendidik cara bertutur kata, sopan santun, menghormati yang tua, menyayangi yang lebih muda.

Mereka juga harus mendidik anak-anaknya agar disiplin, bertanggung jawab, pantang menyerah, rendah hati, dan saling tolong menolong terhadap sesama.

Untuk itu, di bawah ini kami buatkan lagi beberapa pantun pendidikan bersajak abab.

Pantun Pendidikan Karakter


[1]

Pergi ke kebun memetik sukun
Semua sukun ada delapan
Jadilah anak yang tekun
Itulah jalan menuju masa depan


[2]

Perut lapar ingin makan
Hanya ada buah sukun
Orang pandaipun dapat dikalahkan
Jika engkau bersifat tekun


[3]

Pohon mangga daunnya lebat
Adik kecil belajar berhijab
Jika ingin menjadi hebat
Milikilah sifat bertanggung jawab


[4]

Orang durhaka mendapat laknat
Tiada beriman sewaktu hidupnya
Bertanggung jawab pegang amanat
Itulah pribadi dapat dipercaya


4 bait pantun bersajak abab di atas merupakan pantun dengan tema pendidikan.

Sebagaimana diketahui, pendidikan bukan sekedar belajar hitung menghitung dan hafalan saja.

Justru yang paling penting dalam pendidikan ialah pendidikan karakter. Atau di zaman dahulu kita menyebutnya sebagai pendidikan akhlak dan budi pekerti luhur.

Peran guru dan orang tua sangat penting dalam pendidikan karakater.

Guru bukan saja seorang pengajar, tetapi yang disebut guru adalah orang yang bisa melihat potensi murid atau peserta didik.

Mereka juga yang mengarahkan dan membimbing murid sehingga pada akhirnya para murid bisa menghasilkan karya bermanfaat dalam hidupnya.

Setidaknya bagi dirinya sendiri.

Di bawah ini merupakan pantun khusus tentang pendidikan budi pekerti yang luhur. Semoga saja sekolah-sekolah di negeri ini mulai memperhatikan budi pekerti para muridnya.


Pantun Pendidikan Budi Pekerti Luhur


Sukses pendidikan buka saja diukur dari seberapa pandai anak didik, seberapa banyak ilmu pengetahuan yang dikuasainya.

Tetapi suksesnya pendidikan juga ditentukan seberapa mulia akhlak mereka.

Maka dari itu, pantun pendidikan di bawah ini akan berisikan nasehat pendidikan, khususnya mengenai budi pekerti luhur.


Berbakti Kepada Orang Tua


[1]

Terdengar cerita pendekar sakti
Bertarung dengan ular naga
Kepada orang tua hendaklah berbakti
Mereka jalan menuju surga


[2]

Anak laki mesti disunat
Sebab itu adalah kewajiban
Orang tua harus dihormat
Agar engkau disayang Tuhan


[3]

Cantik itu bukan di muka
Cantik terletak dalam hati
Bersikaplah lembut pada mereka
Jaga hatinya jangan tersakiti


[4]

Sholat subuh dua rakaat
Sang fajar datanglah sudah
Doakan mereka setiap saat
Jadilah anak saleh dan salehah



Demikian beberapa kumpulan dan contoh pantun pendidikan budi pekerti.

4 bait pantun di atas mengajak kita agar senantiasa berbakti kepada orang tua.

Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua.

Dan tidak ada siksaan yang lebih cepat diturunkan kecuali kepada anak yang durhaka kepada orang tua.

Maka dari itu jika kita sebagai orang tua, didiklah anak-anak jangan sampai berlaku durhaka.

Dan jika kita sebagai anak, bersikaplah hormat dan berbakti. Jangan sampai kita mendapatkan siksa di dunia ini lantaran durhaka kepada mereka.

Terlebih lagi mendapatkan siksa di akhirat karena dosa kita kepada kedua orang tua.


Hormati Guru Di Sekolah


[1]

Langit cerah berwarna biru
Pohon bambu terbelah-belah
Hormati olehmu para guru
Mereka orang tuamu di sekolah


[2]

Bunga melati banyak kuncupnya
Sebentar lagi pasti merekah
Turuti perintah dan nasehatnya
Agar ilmumu mendapat berkah


[3]

Pergi ke hutan berburu rusa
Tak terasa tengah hari
Para guru banyak berjasa
Mencerdaskan seluruh negeri


[4]

Orang purba hidup di goa
Hidup dengan cara berburu
Marilah kita  semua berdoa
Agar sejahtera semua guru


Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Mereka adalah ujung tombak dari pembangunan. Mereka berjuang dengan sepenuh jiwa.

Laskar Pelangi, sebuah novel best-seller Indonesia yang mendunia terilhami oleh perjuangan guru.

Maka dari itu sudah sepantasnya kita semua menghormati guru.


Berteman Dengan Yang Baik


Hal terpenting lain dalam pendidikan ialah pergaulan.

[1]

Jika ke pesta pakailah batik
Ke pasar membeli jeruk
Carilah olehmu teman yang baik
Jangan berteman dengan yang buruk

[2]

Malam hari terlihat bulan
Lihat awan berbongkah-bongkah
Hati-hati dalam pergaulan
Jangan sampai salah langkah


[3]

Putera raja bertemu ratu
Bertemu di kolam mancing ikan
Teman yang baik itu membantu
Teman jahat menjerumuskan

Demikianlah beberapa contoh pantun pendidikan sekolah bersajak abab.